Selasa, 31 Januari 2012

Candi Asu Bandungan


303249_306086456072306_100000128635323_1442463_490017493_nDesa Candi Dusun Candi, kecamatan Bandungan kabupaten Semarang adalah sebuah desa yang terletak di kaki gunung ungaran. Desa ini sejatinya menyimpan potensi wisata yang masih terpendam.
Candi Asu, begitu warga menyebutnya. Nama “Asu” berasal dari bahasa jawa yang berarti “Anjing”. Karena di sebelah kiri candi terdapat patung yang berkepala anjing. Karena itulah warga pun menyebutnya “Candi Asu”. Namun sayang, kepala anjing di patung yang berbentuk agak mirip kotak balok itu kini sudah hilang di curi orang yang tak bertanggung jawab.
Letak Candi Asu tidak jauh dari lokasi tempat wisata Candi Gedong Songo yang terletak di dusun Darum desa Candi.
Bahkan para ahli memperkirakan umur Candi Asu sama dengan Candi Gedong Songo yang di dirikan pada zaman Dinasti Sanjaya. Jadi dengan demikian masih tidak jauh berbeda dengan Candi Dieng di Wonosobo.
Dahulu, Candi ini adalah sebuah bangunan Candi yang masih utuh. Karena warga pada saat itu cemas dan khawatir bila suatu saat nanti Candi ini di jadikan tempat wisata oleh pemerintah dan penduduk setempat harus di gusur layaknya penggusuran yang sering mereka saksikan dalam berita, akhirnya candi itu pun di runtuhkan. Warga memanfaatkannya untuk baturam pondasi bangunan rumah. Dan kini candi itu tinggallah puing-puing candi yang terdiri dari Lumpang (tempat menumbuk), Gentong (bak tempat air), patung anjing tak berkepala dan beberapa bagiang candi yang masih tersisa. Bahkan tak jarang warga yang menggali tanah pun kadang menemukannya.
Namun anehnya tanah tempat dahulu candi berpijak tak satupun rumput bisa tumbuh. Jadi tampak bisa di perkirakan candinya dahulu sebesar apa.
Namun setelah mendapat arahan dari pemerintah setempat, warga mulai menyadari jika Candi Asu justru sebenarnya bisa mendatangkan dan memakmurkan perekonomian warja jikalau Candi ini menjadi tempat wisata yang ramai. Masyarakat kemudian berbondong-bondong kerja bakti membangun jalan yang akan menuju ke lokasi Candi. Pemerintah telah mengeluarkan bantuan sebesar 8 milyar. Namun kini hilanglah kisahnya. Jalan beraspal pun tak juga di temui, mungkin Dana itu telah macet ke tangan atasan atau mungkin di salah-gunakan untuk hal yang lain. Namun di lokasi Candi lumayan indah, mirip taman yang mungil. Terlebih lagi, letaknya berada agak jauh dari rumah warga. Sehingga suasana sejuk, hening dan segar dapat dirasakan oleh orang yang kesana karena di sekeliling Candi terdapat banyak pepohonan. Disana ditemukan pula beberpa bangunan pondok berbentuk limas segi empat.
Di sebelah timur Candi. Terdapat sebuah makam kecil yang hanya bernisankan 2 buah pohon Andong merah. Makam ini terletak di atas tanah garapan warga dan di yakini adalah makam Anjing yang konon penjaga Candi dan di bunuh oleh anak manusianya sendiri.
Candi ini belum di ketahui oleh masyarakat secara luas. Bahkan tidak tercatat dalam daftar tempat wisata. Jadi,mungkin suatu kewajiban bagi penulis (juga warga Candi) untuk sedikit memperkenalkan kepada masyarakat luas. Semoga suatu hari kelak Candi ini menjadi tempat wisata yang tidak kalah ramai dengan Candi Gedong Songo yang jaraknya cuma 3 km. Sehingga mampu menjadikan lapangan pekerjaan baru bagi warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Dan juga mampu menambah pemasukan devisa bagi negara dan untuk pembangunan Candi khususnya.
Semoga masyarakat luar cepat tersadar adanya tempat wisata yang masih terpendam.
anam1635
*Penulis menulis tulisan saat kerja bakti pembangunan jalan di sekitar Candi.